Ada apa dengan menjadi diri sendiri, sampe setiap orang harus mengusung segala ke'aku'annya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kok kayaknya bangga banget mengakui "aku", sedangkan untuk sesuatu yang (sebenernya) bisa di kompromi, selalu ber "aku" untuk sebuah pembelaan.
Enggak, bukan gue yang salah pilih, cuma gue yang gak mempertimbangkan sejauh itu. Anggep aja ini suatu surprise dalam hidup gue. Yang kata gue, gue sangat menunggu-nunggu surprise. Ternyata yang dateng surprise yang seperti ini...
Tapi saatnya gue menjadi manusiawi dengan bilang kalo gue cuma manusia biasa, kalo semua ini butuh pengorbanan dari kita berdua. Bukan cuma satu.
Friday, February 1, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)